Kamis, 30 April 2009

tugas komunikasi masa

KOMANDO PENDIDIKAN ANGKATAN UDARA
SEKOLAH KOMANDO KESATUAN


STUDI KEPUSTAKAAN KOMUNIKASI MASSA

1. Tinjauan surat kabar Suara Pembaruan dengan Republika, yang menyangkut
organisasi perusahaan, keredaksian maupun isi serta gaya bahasa dari kedua surat kabar tersebut adalah :

a. Suara Pembaruan adalah sebuah surat kabar harian umum sore yang berbasis di Jakarta. Suara Pembaruan pertama kali terbit pada tanggal 27 April 1961 dengan nama harian umum sore Sinar Harapan yang dikelola oleh PT. Sinar Kasih. Pada tahun 1986, dunia surat kabar Indonesia terguncang, ketika harian umum ini dicabut izin terbitnya oleh pemerintah Orde Baru. Namun HG Rorimpandey selaku pemimpin umum , terus mencari cara untuk bisa kembali menerbitkan Sinar Harapan. Akhirnya pada tanggal 4 Februari 1987 setelah melalui negosiasi panjang dengan pihak pemerintah, pengelola diizinkan kembali menerbitkan koran dengan nama baru yaitu ''Suara Pembaruan'' dengan nama penerbit baru yakni PT. Media Interaksi Utama dan tentunya susunan dewan redaksi yang juga baru. Koran baru ini memiliki konsep yang tidak jauh berbeda dengan koran sebelumnya termasuk logo dan rubrikasinya. Sampai dengan saat ini surat kabar Suara Pembaharuan dipimpin oleh Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Senior : Wim Tangkilisan serta Pemimpin redaksi : Primus Dorimulu. Dimana alamat redaksinya Jl Dewi Sartika 136-D, Jakarta 13630, Tromol Pos 1015 JNG, No telp (021) 800-7988. Setelah era reformasi, beberapa pihak di internal Suara Pembaruan keluar dan menerbitkan kembali Sinar Harapan , sehingga saat ini kedua koran ini yang pada dasarnya dari akar yang sama bersaing di pasar koran sore. Suara Pembaruan sendiri terbit setiap hari dengan edisi Minggu-nya sudah diedarkan di pasar berbarengan dengan edisi Sabtu sore. Tidak seperti edisi hariannya yang penuh dengan berita berat seperti politik, ekonomi, hukum dan lain-lain, edisi Minggu Suara Pembaruan bercorak lebih santai dan ''soft''. Beritanya dikemas lebih ringan untuk menemani akhir pekan para pembacanya. Sejak tahun 2006, Suara Pembaruan memiliki kemitraan strategis dengan Globe Media Group, sebuah grup penerbit yang mengelola beberapa media cetak diantaranya koran bisnis Investor Daily, Majalah Investor, majalah Globe Asia, dan koran berbahasa Inggris The Jakarta Globe. Seperti halnya koran-koran ''mainstream'' pada umumnya, Suara Pembaruan terbit dalam versi sp print/cetak, versi sp online , versi sp e-paper (epaper.suarapembaruan.com) dan versi sp events, dimana kegiatan Suara Pembaruan dalam format seminar, talk show dan gathering dengan berbagai topik menarik yang diselenggarakan pada setiap bulan. Peredaran Suara Pembaruan meliputi sekitar 85% di Jabodetabek dan 15% di kota-kota lain di Indonesia. Banyak kalangan menilai Suara Pembaruan adalah koran harian umum sore terbesar di Indonesia.

b. Surat Kabar Republika adalah Koran yang terbit setiap pagi hari, tersebar luas hampir keseluruh Indonesia. Didirikan oleh para petinggi ICMI (Ikatan Cedikiawan Muslim Indonesia) pada masa Orde Baru. Jelas pada saat berdiri Republika terlihat mewakili kepentingan para masyarakat dan cendikiawan muslim yang lahir seiring dengan kebangkitan muslim di negara-negara Eropa dan Amerika. Tepatnya tahun 1993 Republika terbit pada tahun pertamanya, jelas masyarakat dapat menilai dari kemasan, reka bentuk surat kabar, rubrik, kolom opini, edutainment, infotainment dan artikel-artikel dari penulis lepas menawarkan nuansa baru dunia persuratkabaran Indonesia. Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan tersebut merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat Islam, khususnya para wartawan profesional muda yang dipimpin oleh ex wartawan Majalah Tempo, Zaim Uchrowi yang telah menempuh berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut berbuah. Koran Republika terbit perdana pada 4 Januari 1993 di bawah bendera perusahaan PT Abdi Bangsa. Setelah BJ Habibie tak lagi menjadi presiden dan seiring dengan surutnya kiprah politik ICMI selaku pemegang saham mayoritas PT Abdi Bangsa, pada akhir 2000, mayoritas saham koran ini dimiliki oleh kelompok Mahaka Media. Surat Kabar Republika saat ini dipimpin oleh seorang Pemimpin Redaksi : Ikhwanul Kiram Mashuri serta dibantu oleh para asisten redaksi serta terdapat perwakilan-perwakilan dalam pelaksanaan penerbitannya dikota-kota besar Indonesia.
Sentuhan bisnis dan independensi Republika menjadi lebih kuat. Hal ini terlihat dari semua isi artikel atau tulisan yang berasal dari luar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis yang bersangkutan dan semua isi artikel atau tulisan yang terdapat di suplemen daerah menjadi tanggung jawab kepala perwakilan daerah bersangkutan. Karena itu, secara bisnis, koran ini terus berkembang dan memiliki banyak terobosan serta memiliki ciri khas tersendiri dalam setting layout serta penampilannya. Sehingga koran Republika menjadi makin profesional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim.

2. Pada salah satu edisinya, Republika memuat laporan tentang pelanggaran suatu kampanye yang dilakukan oleh seorang tokoh muslim, sementara pada hari yang sama Koran umum harian sore Suara Pembaruan memuat tentang dukungan yang kuat tentang upaya pembentukan propinsi Tapanuli yang dimotori oleh tokoh-tokoh Kristen suku Batak, Jelaskan melalui teori Agenda Setting ?
Teori Agenda Setting. Teori Agenda Setting dimulai dengan suatu asumsi bahwa media massa menyaring berita, artikel, atau tulisan yang akan disiarkannya. Secara selektif, “gatekeepers” seperti penyunting, redaksi, bahkan wartawan sendiri menentukan mana yang pantas diberitkan dan mana yang harus disembunyikan. Setiap kejadian atau isu diberi bobot tertentu dengan panjang penyajian (ruang dalam surat kabar, waktu pada televisi dan radio) dan cara penonjolan (ukuran judul, letak pada suratkabar, frekuensi penayangan, posisi dalam suratkabar, posisi dalam jam tayang). Misalnya berita tebunuhnya gembong teroris Dr. Azahari yang terus menerus disiarkan dalam waktu rata-rata 30 menit dalam dalam televisi dan disajikan pada surat kabar dengan mengisi hampir setengah halaman muka, berarti Dr. Azahari sedang ditonjolkan sebagai gembong teroris yang terbunuh atau pencapaian prestasi jajaran polisi membunuh teroris nomor wahid di Indonesia itu. Karena pembaca, pemirsa, dan pendengar memperoleh kebanyakan informasi melalui media massa, maka agenda media tentu berkaitan dengan agenda masyarakat (public agenda). Agenda masyarakat diketahui dengan menanyakan kepada anggota-anggota masyarakat apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka bicarakan dengan orang lain, atau apa yang mereka anggap sebagai masalah yang tengah menarik perhatian masyarakat (Community Salience).
Teori Agenda Setting pertama dikemukakan oleh Walter Lippman (1965) pada konsep “The World Outside and the Picture in our head”, penelitian empiris teori ini dilakukan Mc Combs dan Shaw ketika mereka meniliti pemilihan presiden tahun 1972. Mereka mengatakan antara lain walaupun para ilmuwan yang meneliti perilaku manusia belum menemukan kekuatan media seperti yang disinyalir oleh pandangan masyarakat yang konvensional, belakangan ini mereka menemukan cukup bukti bahwa para penyunting dan penyiar memainkan peranan yang penting dalam membentuk realitas social kita, ketika mereka melaksanakan tugas keseharian mereka dalam menonjolkan berita. Khalayak bukan saja belajar tentang isu-isu masyarakat dan hal-hal lain melalui media, meraka juga belajar sejauhmana pentingnya suatu isu atau topik dari penegasan yang diberikan oleh media massa. Misalnya, dalam merenungkan apa yang diucapkan kandidat selama kampanye, media massa tampaknya menentukan isu-isu yang penting. Dengan kata lain, media menentukan “acara” (agenda) kampanye. Dampak media massa, kemampuan untuk menimbulkan perubahan kognitif di antara individu-individu, telah dijuluki sebagai fungsi agenda setting dari komunikasi massa. Disinilah terletak efek komunikasi massa yang terpenting, kemampuan media untuk menstruktur dunia buat kita. Tapi yang jelas Agenda Setting telah membangkitkan kembali minat peneliti pada efek komunikasi massa.
Dalam hal mengangkat suatu topik pemberitaan yang akan dijadikan head line, tentunya tidak dapat terlepas dari ideologi yang diusung oleh masing masing media massa. Koran Republika yang bergerak dari landasan ideologis berbasis Islam akan lebih mengutamakan untuk mengangkat topik yang berkaitan dengan dunia Islam. Sebagaimana diangkatnya tema pembelaan terhadap Tifatul Sembiring yang dianggap telah mencuri start kampanye pemilu pada saat menggalang massa untuk berdemonstrasi menentang Israel akibat penyerangan ke Jalur Gaza. Demikian pula halnya dengan Koran Suara Pembaruan yang berbasis Kristen. Suara Pembaruan pada hari yang sama merasa lebih penting untuk mengangkat isu pembentukan Protap yang dimotori tokoh tokoh Kristen Batak. Suara Pembaruan ingin menciptakan struktur di masyarakat luas bahwa seluruh rakyat Batak mempunyai keinginan untuk membentuk propinsi Tapanuli, meskipun hal itu belum sepenuhnya benar adanya.

3. Studi Kasus Pada acara sertijab Kasau, Dispenau mengundang wartawan untuk meliput kegiatan yang tentu saja menurut kalangan TNI AU sangat penting. Namun ternyata jumlah wartawan yang hadir jauh lebih banyak pada acara sertijab Kapolda Jaya. Mengapa hal itu bisa terjadi ? Jelaskan dari sudut pandang pemahaman anda tentang kepentingan wartawan dalam meliputi suatu kegiatan.

Jurnalisme adalah bidang disiplin ilmu dalam mengumpulkan, memastikan, melaporkan, dan menganalisis informasi yang dikumpulkan mengenai kejadian sekarang, termasuk tren, masalah, dan tokoh. Orang yang mempraktekkan kegiatan jurnalistik disebut jurnalis atau wartawan.

Jurnalis sebagai alat control sosial sekaligus penyampai informasi kepada masyarakat tentu memilah dan memilih sumber berita dan dari segi komersial sudah tentu kepandaian dan kecerdasan jurnalis berupaya menyampaikan informasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tidak sedikit informasi yang dihasilkan tidak menganut unsur kaidah etika jurnalistik yang berakibat sebagian efek dari pemberitaan tersebut mengarah pada sifat tendensius dan fitnah.
Memahami komunikasi massa tidak akan terlepas dari media massa, karena objek kajian terbesar adalah pada peran dan pengaruh yang dimainkan media massa. Di bawah ini akan diuraikan faktor-faktor yang mendasar dari media massa:

a. Media massa merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait. Media juga merupakan industri sendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya. Di lain pihak, institusi media di atur oleh masyarakat.

b. Media massa merupakan sumber kekuatan, alat kontrol, manajemen, inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai penganti kekuatan atau sumber daya lainnya.

c. Media merupakan forum atau agen yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.

d. Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.

e. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.
Marshall McLuhan mengatakan bahwa kita sebenarnya hidup dalam suatu ‘desa global’. Pernyataan McLuhan ini mengacu pada perkembangan media komunikasi modern yang telah memungkinkan jutaan orang di seluruh dunia untuk dapat berhubungan dengan hampir setiap sudut dunia. Kehadiran media secara serempak di berbagai tempat telah menghadirkan tantangan baru bagi para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Pentingnya komunikasi massa dalam kehidupan manusia modern dewasa ini, terutama kemampuannya untuk menciptakan public, menentukan issue, memberikan kesamaan kerangka berpikir, dan menyusun perhatian public.
Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada public secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience. Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah media. Media merupakan organisasi yang menebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhinya dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Oleh karenanya, sebagaimana dengan politik atau ekonomi, media merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas.
Analisis media mengenal adanya dua dimensi komunikasi massa, yaitu:
a. Dimensi makro, yaitu dimensi yang memandang dari sisi media kepada masyarakat luas beserta institusi-institusinya. Pandangan ini menggambarkan keterkaitan antara media dengan berbagai institusi lain seperti politik, ekonomi, pendidikan, agama, dan sebagainya. Teori-teori yang menjelaskan keterkaitan tersebut, mengkaji posisi atau kedudukan media dalam masyarakat dan terjadinya saling mempengaruhi antara berbagai struktur kemasyarakatan dengan media.
b. Dimensi mikro, yaitu melihat kepada hubungan antara media dengan audience, baik secara kelompok maupun individual. Teori-teri mengenai hubungan antara media audience, terutama menekan pada efek-efek individu dan kelompok sebagai hasil interaksi dengan media.
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa tugas pokok polisi yang berhadapan langsung dengan masyarakat membuat seorang Kapolda lebih populer daripada seorang Kasau. Selain itu kurangnya publikasi terhadap kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok TNI AU yang terkadang sengaja dirahasiakan, membuat Kepala Staf TNI AU kurang dikenal masyarakat . Dengan demikian keterkaitan antara masyarakat dengan kepolisian lebih besar, sehingga insan pers akan memburu setiap event yang diselenggarakan oleh polisi karena dipandang lebih laku untuk dijual kepada masyarakat.

4. Topik atau isu di lingkungan TNI AU yang bisa ‘dijual’ kepada media sehingga kegiatan TNI AU banyak diliput oleh media serta langkah-langkah yang harus dilakukan agar TNI AU makin populer di tengah-tengah masyarakat adalah :

Peran media masa sangat besar dalam membangun sebuah Citra yang positif, baik terhadap perseorangan atau terhadap suatu instansi/ organisasi. Citra TNI yang lemah dimata masyarakat saat ini, perlu dibangun dengan membentuk suatu opini masyarakat dan kondisi pencitraan yang positif terhadap peran dan fungsi TNI diera reformasi. Reformasi yang dilakukan oleh TNI dari dalam sudah menjadi agenda yang memang harus terlaksana, namun bagaimana publikasinya, menjadi kendala yang masih mengganjal. Peran dan fungsi dari Dinas Penerangan baik tingkat pusat atau Kotama masih belum optimal dilaksanakan. Diperlukan peran langsung serta pendekatan yang serius dari pimpinan terhadap unsur-unsur diluar TNI yang secara tidak langsung menjadi alat pemberitaan tentang Citra yang dibangun kepada masyarakat luas. Apabila kondisi tersebut dapat kita raih, maka dengan sendirinya media masa dan masyarakat akan memberikan gambaran yang positif dan setiap kegiatan yang diliput akan mempunyai nilai jual dari segi jurnalistik. Agar media massa dapat memuat berita-berita yang kita inginkan, maka kita harus dapat menjalin hubungan baik dengan media dalam koridor saling menguntungkan “simbiosis mutualisme” dan kreatif untuk menciptakan kegiatan serta kejadian yang memiliki nilai berita serta mampu mengembangkannya secara maksimal. Langkah utama yang bisa ditempuh saat ini adalah, pendekatan kepada masyarakat dan memberikan tindakan yang nyata dapat dilakukan. Dengan melakukan pendekatan terhadap unsur-unsusr instansi sipil baik negri atau swasta, maka dengan sendirinya media akan mencari berita dengan situasi dan kondisi yang berkembang. Peran dan tugas yang dilaksanakan oleh TNI sebagai alat keamanan adalah sesuatu yang dipersepsikan, kesan yang timbul setelah orang melakukan interaksi (melihat, mendengar, merasakan, mengalami dan menghayati) dengan obyek. Kuat tidaknya, baik positif maupun negative, sebuah kesan tergantung dari intensitas, lama dan seringnya interaksi itu, karenanya peran dan fungsi sosial dimasyarakat harus tetap dipertahankan. Upaya peningkatan citra TNI AU sangat bergantung pada optimalisasi peran Public Relations atau Dinas penerangan dalam menjalankan tugasnya. Disamping melalui media, TNI AU harus melakukan komunikasi langsung kepada public melalui action (tindakan) yang menyentuh kepentingan dan melibatkan publik. Apa yang dirasakan manfaatnya langsung oleh publik akan menimbulkan kesan dan dukungan dari pada sekedar laporan di media massa. Selain mengirim berita atau artikel mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan TNI Angkatan Udara ke mass media, langkah lain yang dapat diambil dalam rangka menjaga hubungan baik dengan mass media khususnya wartawan adalah mengajak mereka mengunjungi fasilitas dan instalasi TNI AU secara langsung sehingga mereka mengetahui dengan lebih baik mengenai kondisi TNI AU saat ini serta mampu dijadikan bahan berita bagi mereka terutama untuk membentuk perspektif dan pemahaman bagi pembacanya untuk ikut serta membangun dan mengembangkan kekuatan TNI AU. Tentunya kehadiran langsung wartawan ke obyek-obyek vital TNI AU harus dikoordinasikan dengan pihak pengamanan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Sehingga dengan kesamaan pemahaman dan adanya batasan serta kriteria yang jelas tentang hal-hal yang boleh atau tidak boleh diliput tentu akan lebih memudahkan kegiatan peliputan oleh wartawan media. Citra yang dapat dibina dimasyarakat pada saat ini adalah mengenalkan lebih dahulu kiprah TNI AU kepada masyarakat dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kedirgantaraan seperti contohnya aeromodelling, terbang layang, gantolle, terjung payung serta kegiatan sosial seperti contohnya pengobatan massal, donor darah, karya bhakti, Aeroseeding (penyebaran benih/bibit melalui udara), pemadaman kebakaran hutan maupun fungsinya sebagai alat pertahanan matra udara melalui ceramah-ceramah, seminar dan diskusi di forum-forum media baik cetak maupun eletronik.

Minggu, 26 April 2009

Pertahanan Nasional

Strategi Pertahanan Dan Keamanan

Strategi pertahanan yang dibahas disini akan bertolak dari hal hal yang berkaitan dengan pemanfaatan maksimal dari seluruh sumber daya yang dimiliki oleh negara RI dalam mengantisipasi segala ancaman yang membahayakan entitas nasional bangsa Indonesia. Konsep utama strategi pertahanan adalah melakukan pembinaan dari rakyat sebagai unsur utama dari entitas bangsa tersebut. Dalam konteks ini maka untuk tercapainya suatu strategi pertahanan idaman maka juga diperlukan peranti yang tepat guna melakukan proses pembinaan rakyat sebagai unsur utama strategi nasional pertahanan.



Tujuan dan Sasaran

Tujuan :

*
o
1. Terwujudnya suatu pertahanan nasional yang menitikberatkan pada pendayagunaan rakyat sebagai unsur utama pertahanan dengan koordinasi yang sinergis antara seluruh unsur pertahanan dan unsur intelijen serta didukung oleh kemandirian seluruh sistim sarana, prasarana dan fasilitas mau pun kemampuan pertahanan.
2. Terciptanya suasana yang kondusif di wilayah regional untuk terwujudnya tujuan tersebut.

Sasaran :

*
o
1. Terbentuknya unsur pertahanan nasional yang diawaki oleh rakyat yang telah sadar akan nilai-nilai bela negara, dikoordinir oleh pimpinan yang profesional dengan data intelijen yang akurat dan komprehensif dan didukung oleh peralatan yang cukup memadai yang di produksi di dalam negeri sejalan dengan makin maju dan mandirinya industri pertahanan dalam negeri.
2. Adanya suatu bentuk kerjasama regional dalam bidang ekonomi maupun sosial dan kebudayaan yang mengarah pada konvergensi positif di bidang pertahanan nasional RI.





Konsep Strategi Pertahanan RI

Dalam uraian ini dibahas konsep pertahanan nasional RI. Sesuai dengan penjelasan di atas bahwa pembinaan dan pendayagunaan rakyat adalah unsur utama dalam pertahanan RI, maka sistematis pertahanan RI harus disusun dalam urutan sebagai berikut.

1. Penumbuhan kesadaran rakyat dalam konteks pertahanan nasional. Hakekat ancaman keberadaan bangsa dan potensi-potensi ancaman tersebut khususnya bentuk, asal dan tujuannya dari ancaman-ancaman tersebut harus dibina dan ditanamkan pada seluruh rakyat. Hal ini bisa dicapai dengan penyuluhan lewat media-media pekabaran dan penerangan langsung lewat siaran radio, TV, pendidikan pentingnya kesadaran bela negara mulai dari SD hingga PTN.
2. Mengajak rakyat untuk ikut giat dalam formasi pertahanan itu sendiri dalam arti yang sebenarnya. Di sini diusulkan untuk dibentuk dua jenis unsur pertahanan. Yang pertama adalah unsur pertahanan inti (central core-defence entity) yang berupa tentara profesional dan digaji pemerintah pusat dengan segala sarana dan prasarana pendukungnya. Yang ke-dua adalah unsur pertahanan teritorial (territorial defence entity) yang personilnya adalah rakyat yang berdinas secara periodik dan bersifat wajib dengan pembiayaan di serahkan pada pemerintah daerah. Kedua unsur pertahanan ini harus di koordinir dalam suatu format komando gabungan yang diatur secara sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah. Ada pun secara kematraan, unsur pertahanan teritorial sesuai dengan namanya hanya akan mencakup satu matra, yakni matra darat sedangkan unsur pertahanan inti akan memiliki tiga matra yakni darat, laut dan udara.
3. Pembentukan dan pengorganisasian badan intelijen yang memadai dan ber redundansi tinggi. Pada era informasi saat ini pengadaan badan intelijen yang berkemampuan seperti di atas sudah merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi. Badan intelijen ini akan berfungsi untuk pendukung pengadaan data yang akurat guna pelaksanaan operasi operasi pertahanan baik yang akan dilakukan oleh unsur pertahanan inti maupun teritorial atau gabungan keduanya. Badan intelijen ini harus dipisahkan secara organisasi dari unsur-unsur pertahanan di atas akan tetapi harus diberikan mekanisme yang sedemikian sehingga bisa menjalankan tugasnya sebagai unsur pengadaan data pengedali operasi secara terintegrasi dalam sistim nasional pertahanan.
4. Kemandirian kemampuan sarana dan prasarana pertahanan. Khususnya perlengkapan militer yang harus di usahakan untuk di buat sendiri di dalam negeri. Mulai dari yang sederhana seperti seragam dinas sampai alat-alat berat. Pencapaian tujuan ini bisa dilakukan dengan mulai membeli lisensi pembuatan perangkat militer dilanjutkan dengan kegiatan penelitian dan pengembangan dengan melibatkan kerjasama unsur-unsur pemerintah, swasta dan universitas untuk alih teknologi pembuatan perangkat militer tersebut. Dalam konteks ini harus dibuat urutan peringkat. Peringkat pertama adalah kebutuhan pembentukan unit infanteri (contoh: seragam dinas, senjata serbu, radio taraf regu dan kompi, pengadaan jeep dan truk). Selanjutnya bisa diteruskan ke pembuatan perangkat militer yang lain. Jika keuangan memungkinkan, maka bisa juga seluruh proses dilakukan sejajar.
5. Meningkatkan persahabatan dengan negara negara tetangga, khususnya di wilayah regional (ASEAN) dalam konteks ekonomi, perdagangan, industri dan kebudayaan. Dengan semikian akan tercapai suatu sikap saling mengerti, yang dapat mencegah konflik yang bisa berakibat negatif pada sistim nasional pertahanan RI. Pengadaan latihan bersama juga bisa dilakukan dengan intensif.



Postur Pertahanan RI.

Kekuatan Laut

Fungsi utama kekuatan laut pada masa damai adalah mengamankan wilayah samudra serta menciptakan suasana keamanan yang kondusif untuk kegiatan ekonomi. Dalam keadaan perang kekuatan laut kita sedapat mungkin memiliki kemampuan untuk menahan serbuan musuh di laut dan jika perlu harus sanggup menumpas kekuatan musuh sebelum mendarat ke pantai pantai RI. Di sini konsep penghancuran kekuatan musuh akan dipusatkan pada konteks pertahanan pantai dalam artian empasisnya tetap pada proyeksi kekuatan yang terbatas. Dalam melaksanakan tugas tersebut kekuatan udara akan memberikan dukungan penuh pada kekuatan laut.

Untuk pelaksanaan tugas tersebut dibutuhkan armada kapal perang dari kategori fregat dan perusak didukung oleh sejumlah besar kapal selam pantai dan kapal penyerang cepat. Kekuatan laut juga harus dilengkapi dengan sejumlah kapal pengangkut pasukan dalam jumlah yang memadai untuk mendukung kelancaran operasi amfibi. Postur kekuatan laut akan terdiri dari:

*
o Armada Penghancur yang terdiri dari : Gugus (eskader) kapal antipesawat, Gugus kapal antikapal permukaan, Gugus kapal antikapal selam dan kemampuan bombardemen pantai dan Gugus Bawah Air.
o Armada Pengawal bertugas mengawal gugus kapal pengangkut pasukan dan gugus ini berkekuatan Gugus kapal-kapal penyerang cepat yang harus dilengkapi dengan peluru peluru kendali, antipesawat, antikapal dan antikapal selam.
o Armada Pengangkut akan berkekuatan gugus kapal pengangkut pasukan berbagai jenis yang berfungsi mengangkut pasukan dan peralatan tempur ke titi-titik konflik.
o Dan formasi terakhir adalah Armada Pendukung yang terdiri dari Gugus kapal penyapu ranjau, penyebar ranjau, penyigi hidrografi, kapal rumah sakit dan kapal tanker.

Armada penghancur dan pengawal pada masa damai bisa bertugas untuk berpatroli mengamankan perairan nasional.

Setiap Gugus (eskader) akan berkekuatan minimum 3 Skadron maksimum 5 Skadron, masing-masing Skadron berkekuatan 4 - 6 kapal dengan fungsi yang sama. Kecuali helikopter yang mendukung operasi maritim secara taktis dan berpangkalan di atas kapal kapal perang utama maupun pendukung, kekuatan laut tidak akan dilengkapi dengan pesawat jenis lain. Seluruh kemampuan serang udara maritim yang lebih besar kapasitasnya dari kemampuan helikopter tersebut akan diambil alih oleh kekuatan udara.

Demikian juga untuk tugas tugas militer yang bersifat ‘darat’. Kekuatan laut masih bisa memiliki formasi kecil kekuatan ‘darat’ berupa sejumlah unit infanteri ringan dengan kapasitas terbatas yang bisa dibawa ikut berlayar dan Polisi Militer Angkatan Laut. Akan tetapi pasukan darat AL atau Korps Marinir yang besar dan berkemampuan ofensif tidak lagi diperlukan. Unsur ‘pasukan darat’ untuk fungsi ofensif ini dengan seluruh matra perlengkapannya akan diambil alih oleh kekuatan darat inti yang mana pasukan pasukan nya sudah dilatih dengan kualifikasi amfibi. Juga untuk pengamanan pelabuhan dan fasilitas AL bisa diambil alih oleh pasukan darat teritorial di provinsi provinsi pantai.

Dengan demikian Markas Besar Angkatan Laut hanya akan terbatas pada penanganan kapal-kapal perang dan operasi laut.


Kekuatan Udara

Pada masa damai kekuatan udara akan berfungsi utama untuk mengamankan wilayah udara serta ikut memonitor wilayah lautan, berkoordinasi dengan kekuatan laut. Pada masa perang, kekuatan udara akan berfungsi untuk menghancurkan musuh di laut dalam rangka membantu kekuatan laut. Jadi di sini fungsi kekuatan udara sangat taktis dan tidak dimaksudkan untuk memiliki potensi proyeksi kekuatan yang besar. Kekuatan udara juga berfungsi sebagai sarana angkutan gerak cepat ke titik-titik konflik di seluruh wilayah nasional.

Adapun kompartemen kekuatan udara meliputi:

Komando Udara Taktis

Komando ini berkekuatan Wing Sergap, Wing Pemburu dan Wing Penyerang. Seluruhnya terbatas pada fungsi operasi udara taktis. Wing Sergap akan berfungsi sebagai unsur patroli udara dan penanganan unsur asing yang memasuki wilayah dirgantara nasional tanpa ijin. Wing Pemburu akan berfungsi untuk menghadapi pesawat lawan dalam keadaan perang udara. Wing Penyerang akan berfungsi untuk mendukung operasi darat dan menghancurkan garis belakang lawan dalam suasana perang.

Komando Udara Maritim

Kekekuatan ini terdiri dari Wing Patroli Maritim dan Wing Serang Maritim. Wing Patroli Maritim berkoordinasi dengan kekuatan laut akan memonitor seluruh wilayah perairan nasional. Adapun Wing Serang Maritim akan berfungsi untuk menghancurkan sasaran di permukaan mau pun bawah laut yang tentunya dalam menjalankan tugasnya berkoordinasi penuh dengan kekuatan laut.

Komando Udara Pengangkut

Komando ini berfungsi untuk mengangkut pasukan darat inti ke lokasi lokasi konflik dengan mebawa seluruh peralatannya. Dalam kasus bencana alam juga bisa dimobilisir untuk mebantu pasukan darat teritorial.

Jajaran terbesar dalam kekuatan udara adalah Wing, sesuai dengan doktrin kita yang bersifat taktis. Setiap Wing akan berkekuatan minimum 3 Skadron Terbang dengan didampingi 1 Skadron Teknik atau kekuatan maksimum 5 Skadron Terbang dengan 1 Skadron Teknik. Setiap Komando Udara akan berkekuatan antara 3 sampai 4 Wing. Beberapa Skadron di jajaran Wing Penyerang (yang bertugas mendukung operasi darat) juga harus di lengkapi dengan helikopter tempur juga Wing Angkut harus memiliki helikopter angkut yang memadai. Demikian juga beberapa Skadron di jajaran Komando Udara Maritim harus diperlengkapi dengan helikopter antikapal selam dan helikopter antikapal dalam jumlah yang cukup.

Unsur pertahanan udara pasif seperti jaringan radar (radar network) dengan peluru kendali mau pun meriam antipesawat seluruhnya ada di bawah komando kekuatan darat. Pengamanan dan Pengendalian pangkalan udara akan diambil alih oleh kekuatan darat teritorial yang di wilayah wewenangnya ada pangkalan udara militer. Untuk tugas ini maka kekuatan darat tersebut akan dibekali dengan kualifikasi yang diperlukan.

Demikian juga tugas ofensif ‘darat’ dari kekuatan udara untuk fungsi fungsi yang khas operasi udara akan dilakukan oleh pasukan darat inti yang telah memiliki kualifikasi lintas udara, terjun payung, SAR Tempur, Pengendalian Tempur dan kualifikasi lain yang diperlukan. Dengan demikian unit pasukan ‘darat’ kekuatan udara bisa dihilangkan. Kekuatan ‘darat’ kekuatan udara hanya terbatas pada Polisi Militer Angkatan Udara.

Markas Besar Angkatan Udara, nantinya hanya terbatas pada pengurusan seluruh aktivitas operasi/operasi militer di udara dengan menggunakan matra udara murni pesawat terbang.


Badan Intelijen Pertahanan

Badan Intelijen Pertahanan bertugas untuk mengumpulkan data yang akan menjadi tumpuan segala bentuk pelaksanaan operasi militer dalam berbagai skala guna kepentingan pertahanan nasional. Karena formasi dari kekuatan laut, darat dan udara yang sifatnya sangat taktis dan berpotensi proyeksi kekuatan yang relatif rendah serta sangat menggantungkan pada kodisi dan situasi lingkungan sekitar wilayah regional yang kondusif untuk keperluan pertahanan itu sendiri maka posisi Badan Intelijen ini akan menjadi sangat vital. Dalam melaksanakan tugasnya Badan Intelijen ini harus bersifat independen dan untuk kelancaran tugas koordinasi yang kontinyu dan sinergis. Dukungan penuh dari unsur unsur kompartemen negara lainnya -departemen lain misalnya- mutlak diperlukan. Badan Intelijen ini akan menempatkan agen-agennya baik di dalam dan di luar negeri untuk mendeteksi segala denyut perubahan suhu politik ekonomi maupun sosial baik di dalam dan di luar negeri yang akan berpengaruh pada situasi kondusif pada pertahanan nasional RI. Jadi badan ini harus mengumpulkan data yang lengkap tidak saja kegiatan kemiliteran tetapi juga naik dan turunnya saham, kondisi politik negara tetangga dan tingkat kriminalitas negara tetangga. Yang mana semuanya harus bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan situasi kondusif bagi pertahanan nasional RI.

Sesuai dengan tugasnya yang terbatas pada pengisian pangkalan data maka Badan Intelijen ini lebih pada penyediaan sarana data tersebut secara lengkap. Adapun pengolahan data tersebut menjadi informasi akan diserahkan pada institusi masing-masing yang membutuhkannya.

Badan Intelijen ini harus sanggup mengoperasikan segala bentuk teknologi informasi yang canggih dan didukung oleh sumber daya manusia yang berkualifikasi dalam pelaksanaan tugas tersebut. Harus juga diperjuangkan bahwa Badan ini akan mampu memiliki semua perangkat keras mau pun lunaknya yang diproduksi di dalam negeri.


Jaringan Pertahanan Nasional (National Defence Network)

Jaringan ini merupakan suatu kumpulan seluruh unsur bangsa yang digabungkan dalam suatu format pangkalan data yang untuk keperluan pertahanan nasional.

Termasuk dalam jaringan ini adalah jaringan pertahanan udara yang akan mengatur, menyeimbangkan dan mensinergikan tugas dan fungsi pesawat tempur, radar-radar pengawas wilayah udara berikut peluru kendali dan meriam-meriam antipesawat serta kapal-kapal perang yang dilengkapi dengan rudal antipesawat. Lalu juga jaringan pertahanan maritim yang akan mengatur, menyeimbangkan dan mensinergikan tugas dan fungsi kapal-kapal perang, kapal selam, kapal pendukung, pesawat patroli dan penyerang maritim serta markas-markas pasukan darat yang berkualifikasi amfibi.

Konsep Strategi Pertahanan Nasional

Jaringan ini juga berisikan data lengkap tentang kondisi dan situasi dari unsur pertahanan teritorial sekaligus berfungsi mengatur, menyeimbangkan dan mensinergikannya dengan tugas dan fungsi dari unsur pertahanan inti dari ketiga matra.

Data data intelijen dari Badan Intelijen Pertahanan juga akan dimasukkan di sini berikut data data kemampuan industri militer maupun penunjang militer dalam negeri. Seluruhnya dalam format yang harus selalu bisa digapai oleh pihak yang berwewenang setiap saat dibutuhkan dan senantiasa dilakukan proses pemutakhiran yang teratur.

Jaringan pertahanan nasional bisa juga disambungkan dengan jaringan sejenis dari negara negara sahabat dalam limgkup regional untuk lebih meningkatan kapasitas informasinya dalam rangka meningkatkan kemampuannya dalam mendukung pertahanan nasional negara RI.

Jumat, 24 April 2009

drgchandrablogspot.com

Kamis, 16 April 2009

Riwayat Hidupku




RIWAYAT HIDUP


Pendahuluan

1. Candra Nila Sukma, nama lengkap saya, biasa dipanggil Candra, lahir di Jakarta dan besar di daerah Rawamangun. Menurut orang tua saya, nama Candra dalam bahasa sansekerta berarti bulan, diambil bertepatan dengan orang pertama pergi ke bulan pada tahun 1969. Saya lahir 39 tahun lalu tepatnya tanggal 28 Mei 1969 sebagai anak kedua dari empat bersaudara yang seluruhnya perempuan. Saudari pertama saya Flora Eka Sari seorang dokter paru dan wara berpangkat mayor tinggal di dekat rumah saya, saudari kedua Diah Trirahmah Dani, seorang insinyur tinggal di Munchen, Jerman, dan saudara keempat Sinta Amalia, seorang insinyur bekerja sebagai PNS tinggal di Jakarta, semuanya sudah berkeluarga. Saya anak dari seorang ibu yang bernama Tri Hartini berasal dari Purwokerto, Jawa Tengah, dahulu selama 12 tahun bekerja sebagai asisten apoteker, sekarang ibu rumah tangga dan ayah yang bernama Soewarno berasal dari Tegal, Jawa Tengah, beliau adalah seorang pensiunan PNS yang sampai sekarang masih dikaryakan sebagai dosen tidak tetap beberapa perguruan tinggi.

2. Walaupun ayah kami mendidik anak-anaknya dengan keras, saya menjalani masa kanak-kanak dengan bahagia dan tumbuh menjadi anak yang taat dan patuh pada kedua orangtua. Ayah kami yang seorang perantauan dari usia 17 tahun untuk sekolah, adalah orang yang senang belajar dan mengajar, beliau mempunyai keinginan besar agar anak-anaknya mempunyai pendidikan yang lebih baik dari orangtuanya, sehingga beliau sangat memperhatikan sekali pendidikan anak-anaknya baik pendidikan formal maupun pendidikan keagamaan. Tak segan ayah memarahi kami ber empat bila kami mendapat hasil ujian dan rapor yang kurang bagus. Begitu pula dalam pendidikan agama dari kecil kami diajarkan untuk tidak boleh meninggalkan shalat dan beliau sendirilah yang mengajarkan kami mengaji dan ilmu agama.


Dengan metode mengajarnya yang cukup mudah dimengerti ayah berusaha untuk mengajarkan sendiri puteri-puterinya, namun kadang hal itu berhasil kadang tidak karena buat saya belajar dengan ayah sering mengganggu waktu bermain saya. Dengan penghasilan yang diperoleh dari suami ditambah gajinya sendiri, ibu kami berusaha mengolah dana yang ada untuk membesarkan dan menyekolahkan puteri puterinya semaksimal mungkin dengan menyekolahkan di sekolah terbaik didaerah kami. Untuk menambah pendapatan kami juga membuka warung dirumah dan ayah mempunyai usaha membuat obat pengepel lantai kemudian dipasarkan ke beberapa apotik dan supermarket. Ayah mempunyai prinsip yang tegas dalam mendidik anak-anaknya dan selalu ditanamkan di benak kami bahwa untuk mendapatkan sesuatu manusia haruslah berusaha dengan sabar dalam arti berusaha semaksimal mungkin dengan cara halal, dan tawakal. Ketegasannya terkadang membuat saya sulit untuk mengambil keputusan, namun dibalik ketegasannya ayah adalah seorang yang sangat perhatian pada anak, pintar dan juga teman diskusi yang cukup baik terutama dalam diskusi pelajaran dan agama. Ibu adalah tipe isteri yang patuh pada suaminya, dan berusaha menjadi penengah buat kami anak-anaknya, sehingga dimata saya ibu lebih bisa dijadikan teman untuk mencurahkan perasaan. Jerih payah ayah dan ibu tak sia-sia semua anaknya dapat menamatkan al quran dengan baik, dapat menikmati bangku kuliah sampai selesai, bahkan kami semua dapat menamatkan pendidikan hingga jenjang strata dua(S2)


Masa Sekolah

3. Proses pendidikan formal saya, dimulai pada tahun 1975 ketika saya memasuki Sekolah Dasar pada usia 6 tahun. Saya Sekolah di SD Swasta TRISULA Rawamangun sekitar 300 meter dari rumah. Pada masa sekolah dasar selain pendidikan formal kami juga mendapat pelajaran ekstrakulikuler seperti pramuka dan latihan menyanyi. Untuk menambah kemahiran dan membentuk postur tubuh yang baik, dua kali seminggu saya masih harus belajar menari dirumah seorang guru tari bali, dan juga berenang yang lokasinya tak jauh dari rumah. Walaupun jadwal sehari hari yang padat, namun saya melaksanakan kegiatan itu dengan senang hati dan tidak pernah bosan. Dan saya sekarang merasakan betapa yang sudah saya lakukan saat sekolah dasar begitu berkesan dan bermanfaat dalam kehidupan saya selanjutnya.

4. Pada tahun 1981 akhirnya saya menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar. Pada saat itu sebagian besar kawan-kawan melanjutkan ke SMP dalam satu rayon dalam hal ini SMP yang berlokasi di Jakarta Timur. Diantara beberapa SMP saya memilih SMP Negeri 74 Jakarta yang lokasinya sekitar 750 m dari rumah saya. Selain kualitasnya yang cukup bagus, orang tua kami tahu kualitas pengajar disana karena kakak saya merupakan siswa SMP tersebut. Pada saat duduk dibangku SMP saya mulai menyukai pelajaran fisika dan biologi karena gurunya yang simpatik dalam mengajar. Hampir setiap ujian yang diberikan saya mendapat nilai yang baik diatas rata-rata teman sekelas bahkan guru pengajar sangat mengenal saya karena dapat menyelesaikan dengan baik tugas-tugas yang diberikan. . Saya selesai SMP tepat waktunya, lulus pada tahun 1984.

5. Setelah menyelesaikan sekolah menengah pertama, pada tahun 1984 saya melanjutkan ke SMA Negeri 31 Jakarta yang merupakan sekolah favorit di Jakarta Timur. Pelajaran fisika dan biologi yang saya minati tidak berkembang dengan baik karena guru pengajar kurang berpengalaman dalam menggugah minat belajar siswa, disamping itu siswa juga takut karena sikap guru fisika yang suka memukul. Beruntung dirumah saya dapat belajar dengan ayah dan kakak yang juga senang mengajar. Akhirnya saya berpindah minat pada pelajaran bahasa Indonesia karena cara mengajar guru tersebut cukup menarik. Untuk pelajaran bahasa Indonesia saya pernah mengikuti lomba lomba seperti membuat puisi, membaca prosa dan saya pernah menjadi juara pertama lomba membuat puisi yang diadakan oleh sekolah. Saat psikotest dikelas tiga saya diarahkan untuk mengambil jurusan kedokteran atau psikologi.

6. Setelah lulus tahun 1987 saya berniat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri dengan mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Sebagai persiapan masuk UMPTN, oleh ayah saya dimasukkan bimbingan belajar. Ayah berpesan bahwa biaya kuliah di perguruan tinggi swasta mahal dan orang tua masih akan menanggung biaya kuliah dua orang adik saya, sehingga saya harus berusaha diterima di PTN atau sekolah yang dibiayai pemerintah. Atas dukungan orang tua dan minat saya yang tinggi saya mengambil jurusan kedokteran gigi dan alhamdulillah diterima di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG-UI). Harapan saya Setelah menyelesaikan pendidikan ini saya langsung dapat bekerja di puskesmas dan membuka praktek pribadi.

7. Pada saat saya masuk tingkat empat kepaniteraan klinik saya mendapat tawaran dari kakak untuk mengikuti jejaknya menjadi seorang prajurit militer sukarela melalui program Milsuk Beasiswa ABRI pada tahun 1991. Program ini sangat menantang buat saya karena ABRI membuka kesempatan kepada mahasiswa/i berprestasi yang ingin mengabdi di angkatan sesuai dengan bidang pekerjaannya dan akan diberikan pangkat dan beasiswa selama kuliah sampai selesai. Akhirnya tawaran itu saya jalani sebagai bekal pengalaman dan harapan dapat mengurangi beban orang tua selama menyelesaikan kegiatan kuliah. Selanjutnya saya mencoba daftar di Kodam Jaya, test demi test dilalui dengan persaingan yang ketat tanpa di sangka saya lulus dan lolos masuk di Matra Udara. Setelah dinyatakan lulus saya memutuskan untuk cuti akademis selama 1 semester. Selama 6 (enam) bulan mengikuti pendidikan di Komando Pendidikan Angkatan Laut Surabaya. Dengan bermodalkan mental dan semangat juang yang tinggi saya akhirnya dapat melewati pendidikan ini tanpa banyak kendala. Dengan rasa bangga dan haru saya dapat menyelesaikan pendidikan militer ini. Bangga dan haru dirasakan juga ayah ibu dan keluarga saat menghadiri pelantikan saya sebagai letnan dua pada tanggal 12 Agustus 1992. Dua tahun setelah lulus pendidikan militer saya kembali mengikuti kuliah, dan dinyatakan lulus sebagai dokter gigi pada tanggal 14 juli 1994.


Penugasan

8. Setelah menyelesaikan Dikma militer, saya langsung mengikuti Susormat di Wingdikum selama 2 minggu kemudian menjalani masa orientasi di lakesgilut Diskesau sambil menunggu Skep pertama saya. Penugasan pertama saya di Seskoau pada tanggal 1 Januari 1995 sebagai Kasubur Gilut Seskoau. Kira-kira tiga bulan setelah menikah, saya mendapat skep baru sebagai Kaunit Watdok Klinik Bedah Mulut Ruspau Antariksa, Diskes AU, pada tanggal 1 September 1997 kemudian pada tanggal 25 Maret 1998 melaksanakan skep baru sebagai Kasubbag Aviation di Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut, Lakesgilut Diskesau. Pada tanggal 21 September 2000 saya melaksanakan alih tugas jabatan sebagai Kasubbag Renpro Progar masih di Lakesgilut Diskesau. Pada tanggal 1 maret tahun 2001 terjadi perubahan Jabatan kembali menjadi Kabagum Lakesgilut. Pada tahun 2002 saya mendapat kesempatan melaksanakan pendidikan spesialisasi dibidang Ilmu Kedokteran Gigi Anak dan dinyatakan lulus pendidikan dari FKG UI, Jakarta tahun 2006. Setelah lulus pendidikan saya kembali dinas di Lakesgilut Diskesau dan berdasarkan Skep/29/XII/ 2007 saya menduduki jabatan sebagai pokli Gol VI Lakesgilut Diskesau TMT 6 Desember 2007, dan ini merupakan jabatan terakhir saya sampai sekarang. Pada tahun yang sama yaitu TMT 01 April 2007 saya mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Mayor. Suatu kebanggaan tersendiri pada tahun 2000 ketika saya menerima Surat Keputusan tentang Penganugerahan Satyalencana Kesetiaan 8 Tahun berdasarkan Skep /130/X/2000 yang ditetapkan pada tanggal 31 Oktober 2000. Betapa cepatnya waktu berjalan, sampai saat ini tak terasa sudah 14 tahun saya mengabdi kepada TNI AU.

9. Saya menikah pada tanggal 16 Juni 1996 di Jakarta dengan seorang Anggota TNI AD yang bernama Mayor Ckm dr Jursal Harun SpOT, Spine (K) dan kami dikaruniai tiga orang putra yang tampan-tampan, yang pertama kami beri nama Irfan Syauqi Arianto lahir di Jakarta tanggal 22 Oktober 1997, sekarang duduk dikelas enam sekolah dasar, yang kedua kami beri nama Akmal Rizki Harun lahir di Jakarta tanggal 11 Oktober 2000, duduk di kelas tiga sekolah dasar dan yang ketiga kami beri nama Muhammad Danish Haidar lahir di Jakarta tanggal 21 Juni 2007. Kami sekeluarga saat ini tinggal di rumah dinas yang berada di Jl. Suhadi No. 66 Komplek Trikora Halim Perdanakusumah.


Kegemaran/Hobi

10. Kegemaran saya dibidang olahraga saya suka berenang dan bermain tennis meja. Berenang masih sering saya lakukan bersama keluarga hari sabtu atau minggu dan saat libur sekolah. Tenis meja yang dulu sering saya lakukan di seskoau, saat ini sudah jarang saya lakukan karena tidak adanya sarana olahraga tersebut dikantor saya. Memasak bersama suami dan anak-anak juga kadang kami lakukan agar terasa kebersamaan dan anak anak tidak suka jajan diluar.

Selasa, 07 April 2009

My Picture

Minggu, 05 April 2009

akhirnya..

wah akhirnya sudah pada tahap II sekkau nich...... mudah-mudahan bisa kelar semua sampai akhir.... keep spirit temen-temen ya.... n jangan lupa support aku!!!


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Archithings. Powered by Blogger